Minggu, 16 Desember 2012

Favourite Shoes

Niat hati dari dulu pengin sekali aktif nulis di blog. Mau berbagi info, atau apa saja melalui tulisan, tapi apalah daya malas terlalu sering hinggap di diriku hehehe :). Kali ini aku hanya ingin bercerita mengenai sepatuku.
Seingatku....(mumpung ingat) dulu aku membelinya karena melihat ada diskon di salah satu Department Store terbesar di Solo. Kala itu aku terpesona pada pandangan pertama. Entah kenapa begitu melihat aku langsung suka. Memang modelnya biasa sekali dan bahannya pun seperti stirofoam dan flat. Aku berpikir seandainya hujan enak karena tidak perlu terlalu khawatir sepatu akan cepat rusak. 
Selepas aku pakai pastilah aku cuci sepatu itu karena warna putih cenderung cepat kotor. Sepatu ini salah satu sepatu favoritku kemana saja pasti sering aku bawa (ringan banget hehehehe). Tak terasa ternyata sepatu itu sudah menemaniku kurang lebih 3 tahun ini. Saat ini kondisinya sudah lumayan memburuk karena sudah aus.
My Favourite Shoes
Doakan ya semoga dapat pengganti dari sepatu ini :D

Sabtu, 03 November 2012

Uforia Nikmatnya Mandi

Kali ini mau nge-post video keponakanku yang lagi mandi. Sebenarnya iseng aja tapi justru video ini yang bikin aku semakain kangen sama kelucuan dia. Namanya Arnafil Hanif Isthofa. Kami biasa memanggilnya "Hanif" ato "Handud (Hanip Gendut)" hehehe. Sudah 2 bulan sejak lebaran aku dan adikku belum ketemu dengan bocil ini. Begitu ketemu ternyata dia sudah bisa merangkak dan belajar untuk berdiri padahal umurnya baru 8 bulan. 
Yang aku heran dan selalu bikin ngakak waktu liat video ini dia keliahatan asyiiiik banget mandinya, padahal ini air dingin yang langsung berasal dari air sumur. Cekidot this video.... :)

Selasa, 30 Oktober 2012

Alhamdulillah masih diberi kesempatan untuk menghirup udara segar oleh Allah SWT. Wah ternyata sudah hampir 6 bulan lamanya kau tidak menjenguk blogku. Sebenarnya banyak banget yang ingin aku bagikan disini pembaca. sampai-sampai aku lupa hahahahha.
Oiya sekedar mau share aja mumpung ini lagi musim panen buah mangga. Bagi yang punya pohon Mangga khusunya jenis mangga gadung bisa disantap dengan cara yang berbeda loh... Sebenarnya resep ini sudah agak lama cuma aku baru benar-benar tahu ya minggu kemaren.
Bahannya antara lain :
1. Buah Mangga, disarankan mangga gadung yang kemampo (yang hampir matang)

2. Gula pasir

3. Garam

4. Cabai

5. Toples

Langkah-langkah membuat Mangga Kocok
1. Potong mangga gadung tipis-tipis dan masukkan ke dalam toples
2. Masukkan cabai yang sudah dipotong kecil-kecil ke dalam toples (sesuai selera)
3. Tambahkan garam (sesuai selera), disarankan ukuran garam yang ditambahkan tidak melebihi ukuran gula
    yang dimasukkan ke dalam toples
4. Tambahkan gula (sesuai selera),
5. Tutup Toples dan kocok toples
6. Masukkan ke dalam almari es karena dingin lebih nikmaat



Selamat mencoba :)

Minggu, 08 April 2012

Mengawal Pangsiunan (baca : Pensiunan)

Sebenarnya mau nge-post-kan cerita ini seminggu yang lalu tepat di momen yang bersejarah bagi bapakku, tapi apalah daya aku capek dan lupa mau menulis di blogku.
Seminggu yang lalu tepatnya pada hari Minggu tanggal 1 April 2012, bapakku resmi telah menjadi pangsiunan (baca : pensiunan) dari Pegawai Negeri Sipil (PNS). Nah untuk merayakan ke-pangsiunan-nya beliau ingin bersepeda ke telaga Ngebel Kabupaten Ponorogo, tapi gowesnya dimulai dari Desa Bendungan Trenggalek.
Jika start dimulai dari desa Bendungan maka jarak yang ditempuh berdasarkan informasi dari Google Earth kurang lebih 32 km.
Malam hari sebelum berangkat bapakku sudah mengambil jok belakang mobil yang akan digunakan sebagai tempat sepeda yang akan dinaiki saat gowes nantinya. Pada awalnya berangkat gowes sekitar pukul 06.00 wib dari rumah.  Emang dari awal berencana bawa kamera pocket tapi ya gitu lupa belum beli batu baterai. Mulai berangkat sampai sudah masuk area pedesaan belum ada toko yang buka wal akhir belilah baterai yang biasa yang mungkin gak akan beratahan lama. Kemudian menempuh rute Waduk Wonorejo terus ke arah kecamatan Pagerwojo. Sungguh indah sekali pemandangan di pagi hari di daerah pegunungan. Ini foto yang sempat aku ambil :
Foto di barat daerah Srabah

Mendekati daerah Waduk Wonorejo Tulungagung

Pemandangan di atas gunung memang bagus banget....tapi ya gitu gara-gara kamera berbaterai non-alkaline ya kemampuannya pun berbeda. Ada yang sedikit membuatku miris melihat di pedesaan di daerah mana aku lupa.
Pertama, rusaknya jalan utama. Walaupun desa setidaknya kondisi jalan sebaiknya juga diperhatikan mengingat jalan merupakan penghubung antara desa yang satu dengan desa yang lainnya. Selain rusak juga terdapat tanah longsor yang menutup jalan dan tidak ada rambu atau peringatan adanya tanah longsor. Ini salah satu penghambat menuju Desa Bendungan.
Kedua, aku lupa di desa mana tepatnya. Di desa itu tidak ada penyangga kabel listrik. Semua kabel hanya disangkutkan pada ranting-ranting pohon. Kabel-kabel yang diletakkan di ranting-ranting pohon itu lumayan panjang. Lagi-lagi sudah aku foto ternyata belum ke-save gara-gara baterai biasa.
Ketiga, Ada beberapa area hutan yang bekas ditebangi. Bekas tebangan pohon itu terlihat habis dibakar sehingga terlihat seperti batang pohon yang roboh. Batang-batang pohon itu juga belum terlalu besar (menurutku lho)....dan lagi-lagi yang bikin aku menyesal foto yang aku ambil belum tersimpan.
Karena jalan yang naik turun, belak-belok, kondisi juga buruk, longsor yang semestinya sampai Desa Bendungan pukul 07.00 WIB meleset dari perkiraan. Selain itu ternyata ada pasar Desa Bendungan setelah melalui hutan-hutan. Di pasar itu ibuku terpukau karena ada buah durian dan manggis. Di Pasar ini lumayan murah Ibuku beli durian 3 buah lumayan besar seharga Rp35.000,00

Durian Rp35.000 dapat 3 buah

Setelah belanja di pasar pagi, sarapan durian dulu dilanjut menata durian yang dibawa pulang. Yah seperti ini niy sepeda dimasukin ke dalam mobil.

Campur aduk => sepeda, durian, air mineral, bawang ndeso, salon
Perjalanan pun dilanjut, dan ternyata pertigaan yang mengarah ke Telaga Ngebel tidak jauh dari pasar tadi.
Ya sudah lah yang bergowes pun kemudian siap dan aku beserta ibuku membawa mobil dan mengawal sang pangsiunan hehe. Sebenarnya udah aku dokumentasikan di titik startnya tapi ya gitu lagi-lagi karena baterai...ampuuun dj,,,,,Sepanjang perjalanan hanya ada gunung, lembah, gunung, hutan saja.
Kurang lebih setelah 2 jam perjalananakhirnya menemukan kehidupan juga (alias pusat kecamatan). Di kecamatan tersebut sempat kehilangan jejak Bapakku karena aku membaca sms dari temanku. Setalah bertanya ke salah seorang penduduk nyaliku sempat ngedrop. Aku hanya ingin bertanya ke arah manakah yang harus aku ambil untuk menuju ke telaga Ngebel, tetapi bapak-bapak itu memberi info kalau jalan yang akan dilewati itu cukup sulit naik turun, banyak belokan, jalannya pun jelek tapi jalan itu paling dekat menuju Telaga. Ada jalan lain tetapi lebih jauh. Dan beliau-beliau pun bilang aku mungkin bakalan tidak bisa melewati medan itu, dan beliau-beliau menyuruh untuk berhenti biar bapakku yang menyetir. Wah....dengar statement itu aku langsung sempat panik. Setelah ngobrol dengan ibuku akhirnya aku putuskan untuk tetap mengambil jalan yang dibilang sulit tadi. 
Setelah mengambil jalan tadi akhirnya bisa ketemu dengan Bapakku lagi. Beliau juga mendapat informasi yang sama katanya medannya bakal menanjak terus. Tapi ya sudah lah...perjalanan tetap dilanjutkan. Berikut dokumentasi setelah aku membeli baterai alkaline.
   
Setalah rehat

Tikungan yang menanjak
Foto di bawah ini ketika jalannya benar-benar rusak parah dan menanjak. Bapakku sempat kram juga kakinya. dan sebenarnya cuaca pun juga kurang mendukung karena gerimis. Ibuku pun juga sudah menyuruh untuk berhenti dan menaikkan sepeda ke mobil saja, tapi Bapakku tetap ingin gowes...ya sudah lah.... :D

Jalan yang menanjak dan turun dari sepeda
Medan yang dialalui pun terus menanjak sampai pada akhirnya kurang dari 6 km dari Telaga Ngebel finally Bapakku Give Up. Semakin mendekati telaga medannya juga masih rusak jalannya, dibuat bersimpangan dengan kendaraan lain juga sulit. Selain itu ada bekas longsoran tanah yang membuat jalan menjadi licin, salah sedikit bisa jatuh ke jurang. Miris juga saat harus bersimpangan dengan truk pengangkut barang.
setalh kurang lebih 20 menit akhirnya sampai juga, tetapi cuaca benar-benar tak bersahabat begitu sampai di sana hujan benar-benar deras. Karena kami bertiga kelaparan yang dicari pertama kali adalah warung makan, setelah makan kami mencari Musholla untuk sholat. Alhamdulillah tidak lama kemudian hujan pun reda sedhingga bisa melihat-lihat sekitar Telaga. Ini ada beberapa foto Telaga Ngebel :

Telaga Ngebel

Naik Perahu Rp 5000,00 sekali putaran

My Mom and My dad

I'm in the boat


Telaga Ngebel dari Boat


Setelah berkeliling menaiki boat di telaga, kami langsung capcus untuk pulang. Jalur yang dilewati tidak sama waktu berangkat. Ketika Pulang melewati kota Ponorogo dan melewati Pondok Modern Darussalaam Gontor. Jarak yang ditempuh juga cukup jauh. 
Alhamdulillah sampai rumah tepat sebelum Adzan Maghrib berkumandang dan Misi gowes sang Pangsiunan telah sukses :D










Rabu, 04 April 2012

Hobi Baru "Merajut"

Alhamdulillah saya bisa online lagi. Sebenarnya dari seminggu yang lalu sudah ingin sekali berbagi cerita.
Akhir-akhir ini saya mempunyai hobi baru, yaitu merajut. Berawal dari adikku yang membeli bros rajutan di salah satu mall di kota Solo, harganya berapa saya lupa. Melihat sekilas bentuk bros itu terbesit keinginan untuk membuat bros dari rajutan juga.
Dari keinginan itu akhirnya saya putuskan untuk membeli benang wool dan jarum hakken (jarum rajut) setelah itu melancarkan aksi merajut. Ini gambar dari hasil rajutan pertama.

Dalam membuat bros tersebut saya hanya mengandalkan ingatan saya waktu duduk di bangku kelas 4 SD yang diwajibkan membuat syal dari rajutan. Setelah sekian lama tak merajut jadinya  ya begitu. 
Suatu saat saya pergi untuk melakukan Medical Check Up di sebuah klinik di kota Malang. Kebetulan di depan klinik tersebut ada mall yang di dalamnya terdapat toko buku. Karena lagi gandrung-gandrungnya dengan merajut saya langsung melesat ke bagian keterampilan disana mata langsung tertuju pada sebuah buku yang berjudul "Renda Rajut". Langsung saja saya memasukkan buku tersebut ke dalam keranjang belanjaan.
Kemanapun saya pergi selalu membawa hakken, benang, dan jarum karena rasa penasaran untuk membuat berbagai macam model. Ini hasil rajutan yang saya ikuti dari buku.


\
Sedikit-sedikit saya sudah bisa membuat lumayan bagus dan sudah ada yang saya jadikan bros mungil. Bros mungil yang pertama saya publish yang model mawar :

Setelah sukses dengan bunga mawar yang pertama saya pun merasa penasaran dang ingin mencoba bentuk yang lain. Akhirnya bertanya kepada mbag google tentang pattern yang free download. Dari searching-searching akhirnya aku punya banyak sekali koleksi bentuk dari rajutan-rajutan yang bisa digunakan untuk bros/pin. Berikut ini adalah macam-macam bros yang sudah aku buat.













Sabtu, 17 Maret 2012

Ber- Gowes2 Ria

Hari Sabtu kemaren tepatnya tanggal 17 aku bergowes-gowes ria dengan bapakku. Dari minggu kemaren aku ingin banget main ke rumah simbahku (Nenek) dengan bersepeda. Akhirnya baru keturutan tadi pagi. Karena rumah nenek ku jauh diputuskan bergowesnya tadi habis shubuh.
Tujuan sebelum ke rumah nenek adalah ke kebun keluarga. kenapa kesana? karena ada misi meberi pupuk pohon durian biar buahnya tambah banyak. Dulu sudah pernah sih ke kebun tapi saking lamanya aku juga udah lupa kaya apa kebun kami itu. Begitu sampai ya sempat kaget juga ternyata luas dan ada beberapa pohon buah-buahan. Ada pohon mangga, pisang, rambutan, dan durian. Tapi selain buah-buahan ada pohon jati, pohon waru, dan pohon apa ya bentuknya aneh dan aku baru tahu ya pas di kebun itu.
Ini beberapa tumbuhan yang sempat aku ambil gambar pas di kebun.
1.  Pohon Durian
 
    Pohon ini baru berbuah setelah kurang lebih 10 tahun. Bulan Januari lalu pohon ini berbuah tapi gak banyak hanya 6 buah, jadi pas banget dengan jumlah anak dari nenekku yang tiap anak dapat 1 buah. Sayangnya pas berbuah aku lagi nggak berada di Tulungagung jadi gak tahu gimana rasanya. Kata sepupuku  enak.

2. Pohon Pisang
 
    Pohon ini jumlahnya paling mendominasi di kebun. Pas aku kesana lumayan banyak yang berbuah, tapi  masih belum matang..tuh seperti yang aku ambil gambarnya.

3. Pohon Rambutan 
 
    Pohon ini udah berbuah beberapa bulan yang lalu. So waktu kesana udah gak ada sisanya sama sekali. 

karena camera digitalku ngadat pas di kebun ya sudah lah aku hanya bisa mengambil beberapa gambar dari camera handphone, padahal masih ingin ambil gambar dari pohon-pohon yang lain.
Kalau gambar-gambar di bawah ini aku ambil di kebun samping rumah simbah. Ada Ceplukan, Pepaya, Belimbing, rambutan, Mangga, jambu.
1. Ceplukan



2.  Pohon Rambutan

    Ini pohon buahnya banyak banget, tapi minggu kemaren sudah dipanen lumayan lah dapat 1 karung. Buahnya tebal dan manis banget.

2. Pohon Pepaya


3. Pohon Belimbing


Selasa, 28 Februari 2012

Mengejar Kereta

Hari minggu kemarin tepatnya tanggal 26 Februari 2012 adalah hari terkonyol dalam bulan ini. Saya bilang konyol karena ada cerita yang lucu di pagi itu. Seperti biasa kalau hari minggu bawaannya ingin bermalas-malasan saja, tetapi pagi itu tidak sempat. Setelah sholat Shubuh ibuku meminta untuk diantar ke stasiun karena  akan bepergian ke Surabaya. Beliau naik kereta Rapih Doho (dari Blitar tujuan Surabaya Kota) yang berangkat pukul 05.30 wib. Setelah diminta untuk mengantar aku bergegas untuk mengambil dompet dan motor. Sesaat sebelum berangkat aku hanya mengamati jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 05.20 wib. Aku hanya berkata dalam hati ini kereta kekejar nggak ya....sebenarnya jarak antara rumahku dan stasiun tidaklah jauh hanya saja banyak trafic light dan ada jalan yang searah, dan nanti proses antrian beli tiket. Di jalan sempat was-was juga padahal aku hanya mengantar beliau saja.

Kurang lebih 5 menit kemudian sampailah di stasiun Tulungagung. Ibuku berpesan jangan pulang dulu, ya sudah aku tunggu sampai ada instruksi untuk ditinggal pulang. Selang beberapa detik kemudian ibuku keluar stasiun dan bilang ayo ke stasiun berikutnya (Stasiun Ngujang => kurang lebih 8 km dari stasiun Tulungagung). Ya kali ini edisi tegangnya...motor kunaiki dengan kecepatan 80 km/jam. Baru kali ini aku boncengin orang dengan kecepatan tinggi biasanya hanya 60km.jam. Sekitar 7 menit akhirnya sampai juga di stasiun Ngujang dan aku sudah mendengar suara pembatas kereta api sudah berbunyi yang menandakan kereta sudah hampir datang. Setelah ibuku selesai beli tiket kereta Rapih Doho pun datang si stasiun Ngujang.


Dalam perjalanan pulang aku hanya tersenyum,,,,,Kereta kok dikejar ^_^v

Pembuatan Paspor

Seminggu yang lalu tepatnya hari Senin tanggal 13 Februari 2012 aku, beserta kedua adikku mengajukan permohonan untuk membuat paspor. Kami bertiga diantar oleh ayah. Berhubung rumah kami terletak di daerah Jawa Timur Selatan maka diputuskan untuk membuat paspor di kantor imigrasi yang terdekat dari kota Tulungagung, yaitu di Kantor Imigrasi Kelas II Blitar yang terletak di Srengat. Hal ini memudahkan apabila nanti ada yang perlu diurus ketika aku dan adik-adikku sudah kembali ke perantauan lagi.
Perjalanan dari rumah ke Srengat tidaklah jauh cukup 20 menit saja menggunakan mobil pribadi, kalaupun naik angkutan kota mungkin kurang lebih sekitar 40 menit. Setiba di sana kami langsung menuju informasi.
Oiya persyaratan yang harus disiapkan dari rumah supaya dalam proses pengurusan lebih cepat, antara lain :

1. KTP asli
2. Ijazah, Akte kelahiran, Buku Nikah (bagi yang sudah menikah).
3. Materai
4. Surat Rekomendasi dari atasan untuk PNS

Setiba disana kita diharuskan untuk mengisi Mengisi formulir permohonan paspor RI dengan benar dan lengkap beserta surat pernyataan yang nantinya dibubuhi Materai 6000,- . Formulir, surat pernyataan, dan sampul paspor bisa dibeli di kantor koperasi Kantor Imigrasi. Dan semua persyaratan yang disiapkan di rumah di fotokopi dengan ukuran kertas HARUS KWARTO. Total jendral dari pembelian formulir, map, fotokopi kurang lebih Rp 6000,00.
Setelah itu mengisi formulir dan pernyataan berkas-berkas tersebut ditunjukkan kepada Satpam informasi. Dari sini nanti kita mendapatkan nomor antrean. Ada 3 macam kode antrian, antara lain :
  1. Kode P untuk Permohonan Paspor. Dalam hal ini semua yang terkait dengan urusan Paspor (mulai dari  perhomohan pembuatan paspor, perpanjangan, pergantian nama, atau apalah)
  2. Kode K untuk Kasir. Disini antrian untuk melakukan transaksi pembayaran 
  3. Kode F untuk Antrian Foto
Setelah mendapatkan nomor antrian, diharapkan menunggu sampai nomor kita dipanggil. Saat itu aku, dan kedua adikku mendapatkan nomor antrian 011,012, dan 013. Aku melihat di layar LCD yang menunjukkan nomor antrian masih menunjukkan nomor 003 pada pukul 8.30 wib. Hanya saja aku sangat terheran-heran karena setelah nomor antrian 004, LCD penunjuk antrian angka benar-benar tidak bergerak. Antrian mulai terlihat tidak beres mulai pukul 09.00 wib. Tadinya aku positif thinking mungkin karena personelnya kurang secara ada 4 loket untuk pelayanan paspor tapi yang masih buka hanya 1 loket saja yaitu di loket 3.
Tetapi lambat laun aku jadi sedikit kecewa karena selang beberapa menit dari ketidak beresan antrian ada beberapa orang yang datang langsung menuju loket 3 dengan membawa berkas banyak dan langsung dikumpulkan di meja loket 3 (disinyalir adalah para calo yang membawa berkas para pemohon). Waktupun juga terus bergulir dari pukul 09.00 - 11.45 kami belum juga dipanggil. Aku komplain lah ke petugas yang melayani di loket 3. Beliau hanya mejawab "sabar ya mbak,,ini masih antri", secara dari pagi sampai siang (mau istirahat) masak hanya bisa melayani 4 orang. 
Kami baru dilayani ketika Ayaku maju untuk komplain. Kata ayahku bisa diprioritaskan karena ayahku pakai baju dinas. Setelah berkas kami diproses ternyata kami tidak bisa langsung foto. Foto dilaksanakan hari Rabu tanggal 15 Februari 2012.
Yang aku sayangkan Kantor Imigrasi adalah instansi pelayanan publik semestinya memberikan pelayanan yang bagus bagi masyarkat yang membuthkan. Kalaupun ada calo atau biro atau apalah namanya semestinya dibuatkan line antrian sendiri. 

Ketika hari Rabu aku dan adik-adikku berencana datang lebih awal dengan harapan nanti segera foto dan wawancara dan bisa pulang lebih cepat. Kami berangkat dari rumah pukul 07.30 dan sampai sana pukul 08.00 wib. Begitu datang kami langsung ke bagian informasi untuk mengambil nomor antrian. Kami sungguh shock ketika mendapatkan nomor antrian kasir dan foto 154,155, dan 156 yang notabene mendapat jatah foto pukul 15.00 wib. Itupun kami sempat dicemooh oleh bagian informasi "kok datangnya siang?kalah sama biro-biro". Kita hanya cuma bisa menelan ludah, aku kira malah terlalu pagi ternyata...kalah telaaaaaak.  Kemudian bagian informasi memberikan info kalau mau benar-benar cepat harus datang pagi karena orang-orang biro biasa datang pukul 04.00 wib.
Tapi alhamdulillah proses antri di kasir (pembayaran cepat). Biaya pembuatan paspor Rp 255.000,00. 
Ya sudah gara-gara mendapat jatah yang begitu sorenya aku dan adikku tiduran di serambi mushola sementara Ayahku mengantar budheku mengurus berkas-berkas yang masih kurang. 

Ketika di mushola kita sempat mengobrol dengan bapak-bapak dari Kediri. Beliau mengantar adiknya untuk membuat paspor. Setelah mengobrol panjang lebar beliau cerita kalau dalam mengurus paspor melalui biro (calo). Aku hanya tercengang ketika si Bapak tadi menyebutkan nominalnya Rp 700.000,00 . Belum lagi nanti kalau ada yang salah nama, kurang huruf, atau apalah nanti bisa nambah Rp 100.000,00. Sementara adiknya juga beberapa kali harus datang sendiri ke kantor imigrasi (sama halnya mengurus sendiri yang harus datang beberapa kali). 

Setelah menunggu berjam-jam akhirnya pukul 16.00 wib kami baru dipanggil untuk melakukan sesi foto. Usai foto dilakukan kami kembali antri lagi untuk melakukuan wawancara. Dalam wawancara ini kita mendapatkan beberapa pertanyaan, antaralain alamat rumah, sudah punya paspor apa belum, pembuatan paspor bertujuan apa, dan menandatangani buku paspor kita. Setelah proses wawancara berakhir diberi informasi oleh petugas kalau paspor bisa diambil 1 minggu dari foto kemaren (pada tanggal 22 Februari 2012).

Seminggu setealah foto aku merencanakan mengambil paspor dengan berangkat pagi-pagi. Aku bela-belain berangkat dari rumah pukul 06.00 wib. Sesampai di kantor imigrasi tepat pukul 06.20 wib....dan ternyata di sana masiih sepii sekali. Dalam hati "waduh kena tipu dah gue". Pukul 07.00 pintu kantor sudah dibuka dan aku mengambil nomor antrian. Di meja tempat pengambilan nomor antrian sudah ada satu tumpuk berkas untuk antrian Foto juga. Aku dan ayahku hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala. Ckckckckckck.



jhj

Sabtu, 18 Februari 2012

Demam Serial Drama Korea (again)

Tidak tahu apa sebabnya lagi-lagi aku gemar melihat serial drama korea lagi. Seingatku yang terakhir aku liat itu Dong Yi, Secret Garden, Lie To Me, City Hunter, Myung Wool The Spy, My Princess (itu pada tahun 2011). Sekarang demam liat drama korea kambuh lagi setelah liat serial drama korea yang berjudul "The Moon That Embraces The Sun". Awalnya iseng aja ikut liat TMTES setelah aku lihat-lihat ternyata awalnya lucu dan bagus. 
Serial drama ini merupakan novel yang difilmkan. Sinopsis singkatnya adalah kisah cinta terlarang seorang raja dengan seorang paranormal kerajaan Joseon. Untuk cerita lebih lengkapnya bisa dilihat sendiri gak asyik kalau tidak menonton wkwkkwkw. Gara-gara suka akhirnya aku selalu mengikuti video live streamingnya walaupun terkadang subtitlenya nggak berjalan. Tapi entah kenapa aku tetap saja senang. Apalagi OST serial ini yang berjudul "Back Time" bagus banget. Berikut cuplikan video dari OST The Moon That Embraces The Sun"


menurutku benar-benar keren ceritanya apalagi novelnya :D . Selain bagus serialnya tapi ada beberapa adegan yang janggal. kemaren sempat ketangkap camera men lagi ambil gambar dari sisi seberang. Selain ada lagi dekorasi yang berubah padahal masih dalam scene yang sama. Yah buat lucu-lucuan aja hohohoho.