Minggu, 08 April 2012

Mengawal Pangsiunan (baca : Pensiunan)

Sebenarnya mau nge-post-kan cerita ini seminggu yang lalu tepat di momen yang bersejarah bagi bapakku, tapi apalah daya aku capek dan lupa mau menulis di blogku.
Seminggu yang lalu tepatnya pada hari Minggu tanggal 1 April 2012, bapakku resmi telah menjadi pangsiunan (baca : pensiunan) dari Pegawai Negeri Sipil (PNS). Nah untuk merayakan ke-pangsiunan-nya beliau ingin bersepeda ke telaga Ngebel Kabupaten Ponorogo, tapi gowesnya dimulai dari Desa Bendungan Trenggalek.
Jika start dimulai dari desa Bendungan maka jarak yang ditempuh berdasarkan informasi dari Google Earth kurang lebih 32 km.
Malam hari sebelum berangkat bapakku sudah mengambil jok belakang mobil yang akan digunakan sebagai tempat sepeda yang akan dinaiki saat gowes nantinya. Pada awalnya berangkat gowes sekitar pukul 06.00 wib dari rumah.  Emang dari awal berencana bawa kamera pocket tapi ya gitu lupa belum beli batu baterai. Mulai berangkat sampai sudah masuk area pedesaan belum ada toko yang buka wal akhir belilah baterai yang biasa yang mungkin gak akan beratahan lama. Kemudian menempuh rute Waduk Wonorejo terus ke arah kecamatan Pagerwojo. Sungguh indah sekali pemandangan di pagi hari di daerah pegunungan. Ini foto yang sempat aku ambil :
Foto di barat daerah Srabah

Mendekati daerah Waduk Wonorejo Tulungagung

Pemandangan di atas gunung memang bagus banget....tapi ya gitu gara-gara kamera berbaterai non-alkaline ya kemampuannya pun berbeda. Ada yang sedikit membuatku miris melihat di pedesaan di daerah mana aku lupa.
Pertama, rusaknya jalan utama. Walaupun desa setidaknya kondisi jalan sebaiknya juga diperhatikan mengingat jalan merupakan penghubung antara desa yang satu dengan desa yang lainnya. Selain rusak juga terdapat tanah longsor yang menutup jalan dan tidak ada rambu atau peringatan adanya tanah longsor. Ini salah satu penghambat menuju Desa Bendungan.
Kedua, aku lupa di desa mana tepatnya. Di desa itu tidak ada penyangga kabel listrik. Semua kabel hanya disangkutkan pada ranting-ranting pohon. Kabel-kabel yang diletakkan di ranting-ranting pohon itu lumayan panjang. Lagi-lagi sudah aku foto ternyata belum ke-save gara-gara baterai biasa.
Ketiga, Ada beberapa area hutan yang bekas ditebangi. Bekas tebangan pohon itu terlihat habis dibakar sehingga terlihat seperti batang pohon yang roboh. Batang-batang pohon itu juga belum terlalu besar (menurutku lho)....dan lagi-lagi yang bikin aku menyesal foto yang aku ambil belum tersimpan.
Karena jalan yang naik turun, belak-belok, kondisi juga buruk, longsor yang semestinya sampai Desa Bendungan pukul 07.00 WIB meleset dari perkiraan. Selain itu ternyata ada pasar Desa Bendungan setelah melalui hutan-hutan. Di pasar itu ibuku terpukau karena ada buah durian dan manggis. Di Pasar ini lumayan murah Ibuku beli durian 3 buah lumayan besar seharga Rp35.000,00

Durian Rp35.000 dapat 3 buah

Setelah belanja di pasar pagi, sarapan durian dulu dilanjut menata durian yang dibawa pulang. Yah seperti ini niy sepeda dimasukin ke dalam mobil.

Campur aduk => sepeda, durian, air mineral, bawang ndeso, salon
Perjalanan pun dilanjut, dan ternyata pertigaan yang mengarah ke Telaga Ngebel tidak jauh dari pasar tadi.
Ya sudah lah yang bergowes pun kemudian siap dan aku beserta ibuku membawa mobil dan mengawal sang pangsiunan hehe. Sebenarnya udah aku dokumentasikan di titik startnya tapi ya gitu lagi-lagi karena baterai...ampuuun dj,,,,,Sepanjang perjalanan hanya ada gunung, lembah, gunung, hutan saja.
Kurang lebih setelah 2 jam perjalananakhirnya menemukan kehidupan juga (alias pusat kecamatan). Di kecamatan tersebut sempat kehilangan jejak Bapakku karena aku membaca sms dari temanku. Setalah bertanya ke salah seorang penduduk nyaliku sempat ngedrop. Aku hanya ingin bertanya ke arah manakah yang harus aku ambil untuk menuju ke telaga Ngebel, tetapi bapak-bapak itu memberi info kalau jalan yang akan dilewati itu cukup sulit naik turun, banyak belokan, jalannya pun jelek tapi jalan itu paling dekat menuju Telaga. Ada jalan lain tetapi lebih jauh. Dan beliau-beliau pun bilang aku mungkin bakalan tidak bisa melewati medan itu, dan beliau-beliau menyuruh untuk berhenti biar bapakku yang menyetir. Wah....dengar statement itu aku langsung sempat panik. Setelah ngobrol dengan ibuku akhirnya aku putuskan untuk tetap mengambil jalan yang dibilang sulit tadi. 
Setelah mengambil jalan tadi akhirnya bisa ketemu dengan Bapakku lagi. Beliau juga mendapat informasi yang sama katanya medannya bakal menanjak terus. Tapi ya sudah lah...perjalanan tetap dilanjutkan. Berikut dokumentasi setelah aku membeli baterai alkaline.
   
Setalah rehat

Tikungan yang menanjak
Foto di bawah ini ketika jalannya benar-benar rusak parah dan menanjak. Bapakku sempat kram juga kakinya. dan sebenarnya cuaca pun juga kurang mendukung karena gerimis. Ibuku pun juga sudah menyuruh untuk berhenti dan menaikkan sepeda ke mobil saja, tapi Bapakku tetap ingin gowes...ya sudah lah.... :D

Jalan yang menanjak dan turun dari sepeda
Medan yang dialalui pun terus menanjak sampai pada akhirnya kurang dari 6 km dari Telaga Ngebel finally Bapakku Give Up. Semakin mendekati telaga medannya juga masih rusak jalannya, dibuat bersimpangan dengan kendaraan lain juga sulit. Selain itu ada bekas longsoran tanah yang membuat jalan menjadi licin, salah sedikit bisa jatuh ke jurang. Miris juga saat harus bersimpangan dengan truk pengangkut barang.
setalh kurang lebih 20 menit akhirnya sampai juga, tetapi cuaca benar-benar tak bersahabat begitu sampai di sana hujan benar-benar deras. Karena kami bertiga kelaparan yang dicari pertama kali adalah warung makan, setelah makan kami mencari Musholla untuk sholat. Alhamdulillah tidak lama kemudian hujan pun reda sedhingga bisa melihat-lihat sekitar Telaga. Ini ada beberapa foto Telaga Ngebel :

Telaga Ngebel

Naik Perahu Rp 5000,00 sekali putaran

My Mom and My dad

I'm in the boat


Telaga Ngebel dari Boat


Setelah berkeliling menaiki boat di telaga, kami langsung capcus untuk pulang. Jalur yang dilewati tidak sama waktu berangkat. Ketika Pulang melewati kota Ponorogo dan melewati Pondok Modern Darussalaam Gontor. Jarak yang ditempuh juga cukup jauh. 
Alhamdulillah sampai rumah tepat sebelum Adzan Maghrib berkumandang dan Misi gowes sang Pangsiunan telah sukses :D










Rabu, 04 April 2012

Hobi Baru "Merajut"

Alhamdulillah saya bisa online lagi. Sebenarnya dari seminggu yang lalu sudah ingin sekali berbagi cerita.
Akhir-akhir ini saya mempunyai hobi baru, yaitu merajut. Berawal dari adikku yang membeli bros rajutan di salah satu mall di kota Solo, harganya berapa saya lupa. Melihat sekilas bentuk bros itu terbesit keinginan untuk membuat bros dari rajutan juga.
Dari keinginan itu akhirnya saya putuskan untuk membeli benang wool dan jarum hakken (jarum rajut) setelah itu melancarkan aksi merajut. Ini gambar dari hasil rajutan pertama.

Dalam membuat bros tersebut saya hanya mengandalkan ingatan saya waktu duduk di bangku kelas 4 SD yang diwajibkan membuat syal dari rajutan. Setelah sekian lama tak merajut jadinya  ya begitu. 
Suatu saat saya pergi untuk melakukan Medical Check Up di sebuah klinik di kota Malang. Kebetulan di depan klinik tersebut ada mall yang di dalamnya terdapat toko buku. Karena lagi gandrung-gandrungnya dengan merajut saya langsung melesat ke bagian keterampilan disana mata langsung tertuju pada sebuah buku yang berjudul "Renda Rajut". Langsung saja saya memasukkan buku tersebut ke dalam keranjang belanjaan.
Kemanapun saya pergi selalu membawa hakken, benang, dan jarum karena rasa penasaran untuk membuat berbagai macam model. Ini hasil rajutan yang saya ikuti dari buku.


\
Sedikit-sedikit saya sudah bisa membuat lumayan bagus dan sudah ada yang saya jadikan bros mungil. Bros mungil yang pertama saya publish yang model mawar :

Setelah sukses dengan bunga mawar yang pertama saya pun merasa penasaran dang ingin mencoba bentuk yang lain. Akhirnya bertanya kepada mbag google tentang pattern yang free download. Dari searching-searching akhirnya aku punya banyak sekali koleksi bentuk dari rajutan-rajutan yang bisa digunakan untuk bros/pin. Berikut ini adalah macam-macam bros yang sudah aku buat.