Selasa, 28 Februari 2012

Mengejar Kereta

Hari minggu kemarin tepatnya tanggal 26 Februari 2012 adalah hari terkonyol dalam bulan ini. Saya bilang konyol karena ada cerita yang lucu di pagi itu. Seperti biasa kalau hari minggu bawaannya ingin bermalas-malasan saja, tetapi pagi itu tidak sempat. Setelah sholat Shubuh ibuku meminta untuk diantar ke stasiun karena  akan bepergian ke Surabaya. Beliau naik kereta Rapih Doho (dari Blitar tujuan Surabaya Kota) yang berangkat pukul 05.30 wib. Setelah diminta untuk mengantar aku bergegas untuk mengambil dompet dan motor. Sesaat sebelum berangkat aku hanya mengamati jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 05.20 wib. Aku hanya berkata dalam hati ini kereta kekejar nggak ya....sebenarnya jarak antara rumahku dan stasiun tidaklah jauh hanya saja banyak trafic light dan ada jalan yang searah, dan nanti proses antrian beli tiket. Di jalan sempat was-was juga padahal aku hanya mengantar beliau saja.

Kurang lebih 5 menit kemudian sampailah di stasiun Tulungagung. Ibuku berpesan jangan pulang dulu, ya sudah aku tunggu sampai ada instruksi untuk ditinggal pulang. Selang beberapa detik kemudian ibuku keluar stasiun dan bilang ayo ke stasiun berikutnya (Stasiun Ngujang => kurang lebih 8 km dari stasiun Tulungagung). Ya kali ini edisi tegangnya...motor kunaiki dengan kecepatan 80 km/jam. Baru kali ini aku boncengin orang dengan kecepatan tinggi biasanya hanya 60km.jam. Sekitar 7 menit akhirnya sampai juga di stasiun Ngujang dan aku sudah mendengar suara pembatas kereta api sudah berbunyi yang menandakan kereta sudah hampir datang. Setelah ibuku selesai beli tiket kereta Rapih Doho pun datang si stasiun Ngujang.


Dalam perjalanan pulang aku hanya tersenyum,,,,,Kereta kok dikejar ^_^v

Pembuatan Paspor

Seminggu yang lalu tepatnya hari Senin tanggal 13 Februari 2012 aku, beserta kedua adikku mengajukan permohonan untuk membuat paspor. Kami bertiga diantar oleh ayah. Berhubung rumah kami terletak di daerah Jawa Timur Selatan maka diputuskan untuk membuat paspor di kantor imigrasi yang terdekat dari kota Tulungagung, yaitu di Kantor Imigrasi Kelas II Blitar yang terletak di Srengat. Hal ini memudahkan apabila nanti ada yang perlu diurus ketika aku dan adik-adikku sudah kembali ke perantauan lagi.
Perjalanan dari rumah ke Srengat tidaklah jauh cukup 20 menit saja menggunakan mobil pribadi, kalaupun naik angkutan kota mungkin kurang lebih sekitar 40 menit. Setiba di sana kami langsung menuju informasi.
Oiya persyaratan yang harus disiapkan dari rumah supaya dalam proses pengurusan lebih cepat, antara lain :

1. KTP asli
2. Ijazah, Akte kelahiran, Buku Nikah (bagi yang sudah menikah).
3. Materai
4. Surat Rekomendasi dari atasan untuk PNS

Setiba disana kita diharuskan untuk mengisi Mengisi formulir permohonan paspor RI dengan benar dan lengkap beserta surat pernyataan yang nantinya dibubuhi Materai 6000,- . Formulir, surat pernyataan, dan sampul paspor bisa dibeli di kantor koperasi Kantor Imigrasi. Dan semua persyaratan yang disiapkan di rumah di fotokopi dengan ukuran kertas HARUS KWARTO. Total jendral dari pembelian formulir, map, fotokopi kurang lebih Rp 6000,00.
Setelah itu mengisi formulir dan pernyataan berkas-berkas tersebut ditunjukkan kepada Satpam informasi. Dari sini nanti kita mendapatkan nomor antrean. Ada 3 macam kode antrian, antara lain :
  1. Kode P untuk Permohonan Paspor. Dalam hal ini semua yang terkait dengan urusan Paspor (mulai dari  perhomohan pembuatan paspor, perpanjangan, pergantian nama, atau apalah)
  2. Kode K untuk Kasir. Disini antrian untuk melakukan transaksi pembayaran 
  3. Kode F untuk Antrian Foto
Setelah mendapatkan nomor antrian, diharapkan menunggu sampai nomor kita dipanggil. Saat itu aku, dan kedua adikku mendapatkan nomor antrian 011,012, dan 013. Aku melihat di layar LCD yang menunjukkan nomor antrian masih menunjukkan nomor 003 pada pukul 8.30 wib. Hanya saja aku sangat terheran-heran karena setelah nomor antrian 004, LCD penunjuk antrian angka benar-benar tidak bergerak. Antrian mulai terlihat tidak beres mulai pukul 09.00 wib. Tadinya aku positif thinking mungkin karena personelnya kurang secara ada 4 loket untuk pelayanan paspor tapi yang masih buka hanya 1 loket saja yaitu di loket 3.
Tetapi lambat laun aku jadi sedikit kecewa karena selang beberapa menit dari ketidak beresan antrian ada beberapa orang yang datang langsung menuju loket 3 dengan membawa berkas banyak dan langsung dikumpulkan di meja loket 3 (disinyalir adalah para calo yang membawa berkas para pemohon). Waktupun juga terus bergulir dari pukul 09.00 - 11.45 kami belum juga dipanggil. Aku komplain lah ke petugas yang melayani di loket 3. Beliau hanya mejawab "sabar ya mbak,,ini masih antri", secara dari pagi sampai siang (mau istirahat) masak hanya bisa melayani 4 orang. 
Kami baru dilayani ketika Ayaku maju untuk komplain. Kata ayahku bisa diprioritaskan karena ayahku pakai baju dinas. Setelah berkas kami diproses ternyata kami tidak bisa langsung foto. Foto dilaksanakan hari Rabu tanggal 15 Februari 2012.
Yang aku sayangkan Kantor Imigrasi adalah instansi pelayanan publik semestinya memberikan pelayanan yang bagus bagi masyarkat yang membuthkan. Kalaupun ada calo atau biro atau apalah namanya semestinya dibuatkan line antrian sendiri. 

Ketika hari Rabu aku dan adik-adikku berencana datang lebih awal dengan harapan nanti segera foto dan wawancara dan bisa pulang lebih cepat. Kami berangkat dari rumah pukul 07.30 dan sampai sana pukul 08.00 wib. Begitu datang kami langsung ke bagian informasi untuk mengambil nomor antrian. Kami sungguh shock ketika mendapatkan nomor antrian kasir dan foto 154,155, dan 156 yang notabene mendapat jatah foto pukul 15.00 wib. Itupun kami sempat dicemooh oleh bagian informasi "kok datangnya siang?kalah sama biro-biro". Kita hanya cuma bisa menelan ludah, aku kira malah terlalu pagi ternyata...kalah telaaaaaak.  Kemudian bagian informasi memberikan info kalau mau benar-benar cepat harus datang pagi karena orang-orang biro biasa datang pukul 04.00 wib.
Tapi alhamdulillah proses antri di kasir (pembayaran cepat). Biaya pembuatan paspor Rp 255.000,00. 
Ya sudah gara-gara mendapat jatah yang begitu sorenya aku dan adikku tiduran di serambi mushola sementara Ayahku mengantar budheku mengurus berkas-berkas yang masih kurang. 

Ketika di mushola kita sempat mengobrol dengan bapak-bapak dari Kediri. Beliau mengantar adiknya untuk membuat paspor. Setelah mengobrol panjang lebar beliau cerita kalau dalam mengurus paspor melalui biro (calo). Aku hanya tercengang ketika si Bapak tadi menyebutkan nominalnya Rp 700.000,00 . Belum lagi nanti kalau ada yang salah nama, kurang huruf, atau apalah nanti bisa nambah Rp 100.000,00. Sementara adiknya juga beberapa kali harus datang sendiri ke kantor imigrasi (sama halnya mengurus sendiri yang harus datang beberapa kali). 

Setelah menunggu berjam-jam akhirnya pukul 16.00 wib kami baru dipanggil untuk melakukan sesi foto. Usai foto dilakukan kami kembali antri lagi untuk melakukuan wawancara. Dalam wawancara ini kita mendapatkan beberapa pertanyaan, antaralain alamat rumah, sudah punya paspor apa belum, pembuatan paspor bertujuan apa, dan menandatangani buku paspor kita. Setelah proses wawancara berakhir diberi informasi oleh petugas kalau paspor bisa diambil 1 minggu dari foto kemaren (pada tanggal 22 Februari 2012).

Seminggu setealah foto aku merencanakan mengambil paspor dengan berangkat pagi-pagi. Aku bela-belain berangkat dari rumah pukul 06.00 wib. Sesampai di kantor imigrasi tepat pukul 06.20 wib....dan ternyata di sana masiih sepii sekali. Dalam hati "waduh kena tipu dah gue". Pukul 07.00 pintu kantor sudah dibuka dan aku mengambil nomor antrian. Di meja tempat pengambilan nomor antrian sudah ada satu tumpuk berkas untuk antrian Foto juga. Aku dan ayahku hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala. Ckckckckckck.



jhj

Sabtu, 18 Februari 2012

Demam Serial Drama Korea (again)

Tidak tahu apa sebabnya lagi-lagi aku gemar melihat serial drama korea lagi. Seingatku yang terakhir aku liat itu Dong Yi, Secret Garden, Lie To Me, City Hunter, Myung Wool The Spy, My Princess (itu pada tahun 2011). Sekarang demam liat drama korea kambuh lagi setelah liat serial drama korea yang berjudul "The Moon That Embraces The Sun". Awalnya iseng aja ikut liat TMTES setelah aku lihat-lihat ternyata awalnya lucu dan bagus. 
Serial drama ini merupakan novel yang difilmkan. Sinopsis singkatnya adalah kisah cinta terlarang seorang raja dengan seorang paranormal kerajaan Joseon. Untuk cerita lebih lengkapnya bisa dilihat sendiri gak asyik kalau tidak menonton wkwkkwkw. Gara-gara suka akhirnya aku selalu mengikuti video live streamingnya walaupun terkadang subtitlenya nggak berjalan. Tapi entah kenapa aku tetap saja senang. Apalagi OST serial ini yang berjudul "Back Time" bagus banget. Berikut cuplikan video dari OST The Moon That Embraces The Sun"


menurutku benar-benar keren ceritanya apalagi novelnya :D . Selain bagus serialnya tapi ada beberapa adegan yang janggal. kemaren sempat ketangkap camera men lagi ambil gambar dari sisi seberang. Selain ada lagi dekorasi yang berubah padahal masih dalam scene yang sama. Yah buat lucu-lucuan aja hohohoho.