Senin, 24 Januari 2011

Ikuti Arah Langkahmu


♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Jika tidak tahu kemana melangkah… Jangan ragu2 untuk bertanya.
Banyak sekali mereka yang bisa kita tanya, hanya saja terkadang kita malu bertanya, makanya sesat di jalan deh…
Bila yg ditanya tidak tahu jawabnya yah jangan di paksa…. karena mungkin orang itu tidak tahu jalan juga, hahahhaa… atau terkadang dia juga merasa salah jalan hehehehee…


Lalu bagaimana dong? Melangkahlah sesuai dgn suara hatimu
karena terkadang suara hati kita bisa saja benar.. terus suara hati yang bagaimana dong yang benar? suara hati yang kadang bertentangan dengan keinginanmu, kadang ia tidak mengikuti arus ke’ego’anmu… caranya sebelum melangkah tenangkan diri dulu… dan dengarkan baik2 pertentangan yang ada di dalam dirimu… ikuti ‘pesan’ yang baik saja deh… walalu kadang tidak sesuai dengan keinginanmu..


… Bila suara hatimu menunjukan jalan yg salah…, wow jgn pernah ragu tuk kembali… dan lebih baik kembali dari pada semakin tersesat kau menuju jalan yang tidak jelas…
Dan jangan ragu untuk memulai perjalanan dgn rute yg baru.

Bila kau telah mengerti langkah dan arah perjalananmu, disana baru kau dapat menghargai proses panjang dan pengorbanannya…


segala sesuatu tidak ada yang tidak baik, walau harus berjalan memutar sedikit tetapi aman, selamat sampai tujuan. dari pada jalan motong ternyata di tengah jalan kecelakaan… mana ada yang tahu?

Hargailah setiap proses panjang perjalanan hidupmu… maka disana kau akan temui, bahwa KAU TIDAK BERJALAN SENDIRI….

semua selalu mendukungmu dan berjalan bersamamu.. walau dalam setiap persimpangan kau akan berpisah, tetapi di persimpangan itu pula kau temui teman perjalananmu yang baru… demikian seterusnya…
berjalan lurusss akhirnya pun kembali, seperti colombus yang telah membuktikan bahwa bumi itu BULAT…..


♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥


Jumat, 21 Januari 2011

Husnudzhan

Salah satu hobiku adalah membaca. Mulai dari baca artikel, surat kabar, novel, buku, apa ajalah yang sekiranya menurutku bagus. Ketika aku lagi down tanpa sengaja aku membaca sebuah notes yang menurutku pas banget dengan kondisiku saat itu. Dari notes ada pelajaran bahwa kita harus selalu Husnudzhan atas apa saja yang terjadi pada kita. Berikut ini salinan notes yang aku peroleh dari jejaring sosial Facebook, yang dapat dilihat di Fan Page Di Atas Sajadah Cinta.


♥●•٠·˙Sebening Prasangka ˙·٠•●♥



Seorang kawan bertanya dengan nada mengeluh.


“Dimana keadilan ALLAH?”, Ujarnya. “Telah lama aku memohon dan meminta padaNya satu hal saja. Kuiringi semua itu dengan segala kataatan padaNya. Kujauhi segala larangannya. Kutegakkan yang wajib. Kutekuni yang sunnah. Kutebarkan shadaqah. Aku berdiri di waktu malam. Aku bersujud di kala dhuha. Aku baca KalamNya. Aku upayakan sepenuh kemampuan mengikuti jejak RasulNya. tapi hingga kini ALLAH belum mewujudkan harapanku itu. Sama sekali.”
Saya menatapnya iba. Lalu tertunduk sedih.
“Padahal,” lanjutnya sambil kini berkaca-kaca.”Ada teman lain yang aku tahu ibadahnya berantakan. Wajib nya tak utuh. Sunnahnya tak tersentuh. Akhlaknya kacau. Otaknya kotor. Bicaranya bocor. tapi begitu dia berkata bahwa dia menginginkan sesuatu, hari berikutnya segalanya telah tersaji. Semua yang dia minta didapatkan. Dimana keadilan ALLAH?”



Rasanya saya punya banyak kata-kata untuk manghakiminya. Saya bisa saja mengatakan “Kamu sombong. Kamu bangga diri dengan ibadahmu. Kamu menganggap hina orang lain. Kamu tertipu oleh kebaikanmu sebagaimana iblis telah terlena! Jangan heran kalau doamu tidak diijabah. Kesombonganmu telah menghapus segala kebaikan. Nilai dirimu hanya anai-anai beterbangan. Mungkin kawan yang kau rendahkan jauh lebih  tinggi kedudukannya di sisi ALLAH karena dia merahasiakan amal shalihnya!”



Saya bisa mngucapkan itu semua. Atau banyak kalimat kebenaran lainnya.
Tapi saya sadar. ini ujian dalam dekapan ukhuwah. maka saya memilih sudut pandang lain yang saya harap lebih bermakna baginya daripada sekedar terinsyafkan tapi sekaligus terluka. Saya khawatir, luka akan bertahan jauh lebih lama daripada kesadarannya.


Maka saya katakan padanya,


“Pernahkan engkau di datangi pengamen?”
“Maksudmu?”
“ya, pengamen,” lanjut saya seiring senyum, “pernah?”
“iya. Pernah” wajahnya serius. matanya menatap saya lekat-lekat.
“Bayangkan jika pengamennya adalah seorang yang berpenampilan seram, bertato, bertindik, dan wajahnya garang mengerikan. Nyanyiannya lebih mirip teriakan yang memekakkan telinga. Suaranya kacau, balau, parau, sumbang, dan cemprang.



Lagunya malah menyakitkan ulu hati, sama sekali tak dapat dinikmati. Apa yang akan kau lakukan?”
“Segera kuberi uang,” jawabnya, “Agar segera berhenti menyanyi dan cepat-cepat pergi.”
“Lalu bagaimana jika pengamen itu bersuara emas, mirip sempurna dengan Ebit G.Ade atau sam bimbo yang kau suka, menyanyi dengan sopan dan penampilannya rapi lagi wangi; apa yang kau lakukan?”
“Kudengarkan, kunikmati hingga akhir lagu,” dia menjawab sambil memejamkan mata, mungkin membayangkan kemerduan yang dicanduinya itu. “Lalu kuminta dia menyanyikan lagu yang lain lagi. Tambah lagi. dan lagi”
Saya tertawa.
Dia tertawa.


“Kau mengerti kan?” tanya saya.
“Bisa saja ALLAH juga berlaku begitu pada kita, para hambaNya. JIka ada manusia yang fasik, keji, mungkar, banyak dosa, dan dibenciNya berdoa memohon padaNya, mungkin akan Dia firmankan pada malaikat : Cepat berikan apa yang dia minta. Aku muak mendengar ocehannya. Aku benci menyimak suaranya. Aki risi mendengar pintanya!”
“Tapi,” saya melanjutkan sambil memastikan dia mencerna setiap kata,
“Bila yang menadahkan tangan adalah hamba yang dicintaiNya, yang giat beribadah, yang rajin bersedekah, yang menyempurnakan wajib dan menegakkan yang sunnah; maka mungkin saja ALLAH akan berfirman pada malaikatNya :





Tunggu! Tunda dulu apa yang menjadi hajatnya. Sungguh Aku bahagia bila diminta. Dan biarlah hambaKu ini terus meminta, terus berdoa, terus menghiba. Aku menyukai doa-doanya. Aku menyukai kata-kata dan tangis isaknya. Aku menyukai khusyuk dan tunduknya. Aku menyukai puja dan puji yang dilantunkannya. Aku tak ingin dia menjauh dariKu setelah mendapat apa yang dia pinta. Aku mencintai-Nya.”
“Oh ya?” matanya berbinar. “Betul demikiankah yang terjadi padaku?”
“Hm… Pastinya aku tak tahu,” jawab saya sambil tersenyum.
dia terkejut. segera saya sambung sambil menepuk pundak-nya, “aku hanya ingin kau berbaik sangka.”
Dan dia tersenyum. Alhamdulillah…



—————————————————————————————————————————




ada banyak hal yang tak pernah kita minta
tapi ALLAH tiada alpa menyediakan untuk kita
seperti nafas sejuk, air segar, hangat mentari,
dan kicau burung yang mendamai hati
jika demikian, atas doa-doa yang kita panjatkan
bersiaplah untuk diijabah lebih dari apa yang kita mohonkan

_Salim A Fillah-Dalam dekapan ukhuwah.

Kamis, 20 Januari 2011

Gunung Kelud

Postingan kedua aku ingin berbagi mengenai sebuah kawasan wisata yang ada di Propinsi Jawa Timur. Sampai sebesar ini baru pertama kalinya aku mengunjunginya. Kawasan Wisata itu adalah Kawasan Wisata Gunung Kelud. Gunung Kelud sendiri terletak di Kabupaten Kediri. Yah lumayan lah membutuhkan waktu yang gak lama (sekitar 1 jam) dari Kota Kediri.
Subhanallah banget perjalanan menuju Gunung Kelud ini indaah banget. Walaupun jalannya berkelok-kelok dan naik turun tapi cukup membuatku terpana atas kebesaran Sang Pencipta. Pemandangang yang hijau dan disekitar jalan terdapat perkebunan buah nenas yang mulai berbuah.
Bagi yang ingin mengunjungi Wisata Gunung Kelud ini tidak perlu merogoh kocek terlalu banyak karena tempat wisata ini sangat murah meriah. Berikut rincian biaya :

  • Untuk tiket masuk Rp 5000,00 per individu
  • Biaya parkir Rp 2000,00 untuk mobil

Apabila mobil pribadi yang tidak bisa untuk menanjak disana disediakan kendaraan untuk menuju ke kawasan wisata.
Di Kawasan Wisata Gunung Kelud terdapat fenomena alam hehehe. Begini ceritanya (kata fotrografer yang bertugas disitu). Dulu Gunung Kelud kubah lavanya terisi oleh sumber air panas yang biasa digunakan oleh para wisatawan untuk berendam dan berenang, tetapi pada tahun 2007 ketika Gunung Kelud itu dinyatakan "Awas" eh yang keluar adalah gumpalan tanah. Gumpalan tanah ini semakin lama semakin meninggi. Ketika aku kesana sudah hampir membentuk sebuah gunung baru yang masih mengeluarkan asap.
Berikut ini foto yang mengambil background Gunung Baru tersebut :

Selain itu pula masih ada menara pandang. Kalau kesana masih harus menaiki tangga yang jumlah anak tangganya lebih dari 600. Tapi aku, adikku, serta ayahku memutuskan untuk melihat SPA Alami di Sungai Bladak. Ya Lumayan juga masih harus menuruni anak tangga yang jumlahnya 600 anak tangga. Waktu turun siy masih tidak begitu terasa capeknya. Begitu capek terobati dengan indahnya sungai Bladak. Sungai ini sumber air panas. Bagus pokoknya...heheheh. Di sungai itu ada pertemuan air panas dan air dingin. Ini foto yang aku ambil waktu di Sungai Bladak :

Foto di atas adalah pertemuan antara aliran air panas dan air dingin. Sedangkan yang benar-benara mengalirkan air panas berikut ini fotonya :

Nah yang berikut ini foto pemandangan di sekitar Gunung Kelud :




Ehm...sekian dulu ceritaku tentang kawasan wisata Gunung Kelud, lain waktu berbagi info tempat wisata yang lainnya :)





First Post

Ehm.....akhirnya aku punya blog. Walaupun terlambat dari teman-teman tapi tidak apa-apa namanya juga masih belajar. hehehe